Kamis, 11 Oktober 2012

Bola2 Ubi Kuning Daging Cincang


Bahan:
1/2 kg ubu kuning (bisa di ganti ubi yg lain)
1 ons daging sapi, potong kecil2
1 batang daun bawang, potong kecil
3 sdt tepung terigu
1 sdt susu bubuk (optional)
1 siung bawang putih, cincang halus
garam
merica bubuk
1 butir telur ayam
minyak goreng

Sabtu, 22 September 2012

Sop Udang



Bahan:
1 Ons udang ukuran sedang, kupas kulitnya
2 batang daun seledri, dibuat ikatan
1 batang daun bawang, potong sesuai selera
500 ml air

Ayam Rica Bakar Lombok Ijo



Bahan:
1/2 kg ayam, potong menjadi 4 bagian (boleh dada/paha)
Minyak sayur secukupnya
Gula pasir secukupnya
Air 100 ml

Jumat, 31 Agustus 2012

Belajar Ikhlas ala Naura

Senin kemarin, sebelum berangkat ke Bank Naura merengek minta di belikan jelli di bibi penjual jelli yang mangkal di depan SD deket rumah. Ketika baru 2-3 meter perjalanan, 2 butir jelli yang ada di plastik terjatuh. Melihat jelli nya berada di dekat kakinya, Naura pun menangis. Jelli yang masih ada di tangan pun di berikannya kepada bunda sambil menangis dan menunjuk-nunjuk jelli yang terjatuh berharap bundanya mau mengambilkan nya. Sambil menggandeng tangan mungilnya dan mengajaknya ke tepi, aku berharap Naura mau menerima dan mengerti dengan penjelasan yang akan aku sampaikan.

Kamis, 23 Agustus 2012

Al Qur'an dan Sains: Hasil penelitian bahan bangunan Piramida ungkap kebenaran Al Qur'an


Arrahmah.com - Kebenaran ilmiah yang telah diterbitkan dalam abad kedua puluh satu telah disebutkan dalam Alquran sejak empat belas abad yang lalu.

Dalam waktu lama para ilmuwan kebingungan karena mereka tidak mampu menemukan rahasia dari konstruksi dan bahan bangungan dan dalam waktu lama pula umat manusia memandang bahwa banguan itu adalah sebuah teka-teki yang membingungkan. Dalam waktu lama para penulis menyusun tulisannya tentang bangunan tersebut yang hanya sebuah legenda dan dongeng belaka namun akhirnya, kebenaran mulai muncul melalui penelitian ilmiah modern, yaitu piramida.

Catatan Selepas Ramadhan

Ketika Ramadhan telah berlalu dan pergi..
Ketika Ramadhan tak meninggalkan atsar (bekas) kebaikan dlm diri...
Ketika Ramadhan tak mampu mengajarkan kesholehan pribadi..
Ketika Ramadhan tak kuasa mendekatkan kita dengan Sang Pemilik hati..
Dan, Ketika Ramadhan hanya tinggal kenangan yg tak cukup berarti...

Kita perlu barkaca sekali lagi..
Masihkah kita mempunyai nurani ?
Atau sekedar sedikit evaluasi..
Akankah kita bertemu Ramadhan lagi ?